Senjata Anti Mainstream Polisi India Mengusir Demonstran, Ketapel dan Bubuk Cabai
Lagi-lagi,
kabar kreatif dan inovatif datang dari negerinya Amitabh Bachchan, Kabar mengenai senjata baru milik kepolisian India dalam
menghadapi aksi unjuk rasa, Mereka menggunakan senjata berupa
ketapel dan serbuk cabai karena dinilai lebih manusiawi ketimbang peluru karet ataupun peluru tajam. Alasan lainnya, karena senjata-senjata yang unik tersebut juga dinilai lebih praktis dan ekonomis.
Hemat Biaya dan Minim Korban, Polisi India Pakai Ketapel Berpeluru Bola Cabai Atasi Kerusuhan.
Aparat kepolisan di India Utara memutuskan untuk mengganti persenjataan modern yang selama ini dipakai untuk mengatasi kerusuhan dan aksi unjuk rasa dengan katapel berpeluru bola cabai.
Keputusan untuk mengganti meriam air dan gas air massa untuk pengendalian massa diambil karena diperkirakan persenjataan "tradisional" ini akan lebih efektif.
"Ini jauh lebih baik daripada harus menembakkan peluru karet yang dapat menyebabkan cidera," kata pejabat kepolisian di negara bagian Hisar Haryana, Anil Kumar Rao. Anil mengatakan, ketapel dan bola cabai ini hanya akan digunakan dalam keadaan darurat demi meminimalisasi kerusakan dan jatuhnya korban luka.
Selanjutnya, aparat kepolisian setempat kini tengah menjalani pelatihan untuk menggunakan ketapel. Adapun pelurunya terbuat dari bola karet yang berisi bubuk cabai. Terkait kebijakan ini, muncul kekhawatiran dari warga yang merasa peluru cabai itu pun akan melukai.
Namun, Kepala Kepolisian Distrik Jind Abhishek Jorwal membantahnya. "Bola cabai tidak akan menyebabkan kerusakan permanen, tetapi akan efektif dalam mengendalikan pengunjuk rasa," kata Abhishek. Sementara Anil berpendapat, senjata ini merupakan alat yang efektif untuk mencegah berkembangnya kerusuhan. "Sangat positif, senjata ini hemat biaya dan beradab. Jauh lebih baik daripada menembakkan peluru karet yang dapat menyebabkan cidera," kata dia lagi.
Polisi India Punya Senjata Baru: Ketapel Bubuk Cabai.
Kepolisian India memiliki senjata baru untuk melawan demonstran anarkis. Ketapel yang diisi bubuk cabai dan kelereng akan segera digunakan polisi untuk menangkal demonstran nakal.
Senjata baru ini akan digunakan oleh polisi di wilayah Haryana, yang dekat dengan ibukota New Delhi dalam waktu dekat. Merasa tidak puas dengan meriam air, gas air mata dan tongkat kayu tradisional atau yang disebut lathis, kepolisian Haryana akan menjadikan ketapel sebagai senjata tidak mematikan untuk mengendalikan massa anarkis.
"Ditambah itu (ketapel bubuk cabai) lebih baik daripada menembakkan peluru karet yang bisa memicu luka-luka cukup parah," tutur Inspektur Jenderal Polisi Anil Kumar Rao dari kepolisian distrik Hisar kepada AFP, Rabu (10/2/2016).
"Ini hanya akan digunakan dalam situasi darurat agar kita bisa meminimalisir dampak kerusakan," imbuhnya.
Penggunaan ketapel buatan asli India ini merupakan yang terbaru dalam rangkaian langkah inkonvensional yang diadopsi aparat penegak hukum di India, yang setiap hari menghadapi unjuk rasa berbagai isu. Beberapa unjuk rasa terkadang meluas di luar kendali.
Pada April tahun lalu, kepolisian kota Lucknow menyatakan pihaknya mencoba penggunaan drone yang menyemprotkan merica demi mengendalikan massa anarkis.
Para pengkritik menyebut kelereng bisa memicu luka serius, tapi Rao menyatakan, kelereng baru akan digunakan jika bubuk cabai yang dimasukjan ke dalam kemasan bundar, gagal menghalau massa.
"Dan ini bukan seperti kami berniat menggunakan kelereng pada demonstran damai, hanya digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa dikendalikan. Kami harus mengambil langkah khusus ketika orang-orang membakar properti pemerintah, mobil-mobil. Ini langkah yang sangat positif senjata yang hemat biaya dan beradab," ucapnya, sembari menyatakan personel kepolisian wilayahnya mulai belajar menggunakan senjata ketapel bubuk cabai ini.
Hemat Biaya dan Minim Korban, Polisi India Pakai Ketapel Berpeluru Bola Cabai Atasi Kerusuhan.
Sejumlah polisi di India sedang berlatih menggunakan ketapel untuk mengatasi aksi unjuk rasa dan kerusuhan. Via BBC News. |
"Ini jauh lebih baik daripada harus menembakkan peluru karet yang dapat menyebabkan cidera," kata pejabat kepolisian di negara bagian Hisar Haryana, Anil Kumar Rao. Anil mengatakan, ketapel dan bola cabai ini hanya akan digunakan dalam keadaan darurat demi meminimalisasi kerusakan dan jatuhnya korban luka.
Selanjutnya, aparat kepolisian setempat kini tengah menjalani pelatihan untuk menggunakan ketapel. Adapun pelurunya terbuat dari bola karet yang berisi bubuk cabai. Terkait kebijakan ini, muncul kekhawatiran dari warga yang merasa peluru cabai itu pun akan melukai.
Namun, Kepala Kepolisian Distrik Jind Abhishek Jorwal membantahnya. "Bola cabai tidak akan menyebabkan kerusakan permanen, tetapi akan efektif dalam mengendalikan pengunjuk rasa," kata Abhishek. Sementara Anil berpendapat, senjata ini merupakan alat yang efektif untuk mencegah berkembangnya kerusuhan. "Sangat positif, senjata ini hemat biaya dan beradab. Jauh lebih baik daripada menembakkan peluru karet yang dapat menyebabkan cidera," kata dia lagi.
Baca Juga :
Seekor Gajah Liar Mengamuk, Hancurkan 15 Mobil
Polisi India Punya Senjata Baru: Ketapel Bubuk Cabai.
Kepolisian India memiliki senjata baru untuk melawan demonstran anarkis. Ketapel yang diisi bubuk cabai dan kelereng akan segera digunakan polisi untuk menangkal demonstran nakal.
Senjata baru ini akan digunakan oleh polisi di wilayah Haryana, yang dekat dengan ibukota New Delhi dalam waktu dekat. Merasa tidak puas dengan meriam air, gas air mata dan tongkat kayu tradisional atau yang disebut lathis, kepolisian Haryana akan menjadikan ketapel sebagai senjata tidak mematikan untuk mengendalikan massa anarkis.
"Ditambah itu (ketapel bubuk cabai) lebih baik daripada menembakkan peluru karet yang bisa memicu luka-luka cukup parah," tutur Inspektur Jenderal Polisi Anil Kumar Rao dari kepolisian distrik Hisar kepada AFP, Rabu (10/2/2016).
"Ini hanya akan digunakan dalam situasi darurat agar kita bisa meminimalisir dampak kerusakan," imbuhnya.
Penggunaan ketapel buatan asli India ini merupakan yang terbaru dalam rangkaian langkah inkonvensional yang diadopsi aparat penegak hukum di India, yang setiap hari menghadapi unjuk rasa berbagai isu. Beberapa unjuk rasa terkadang meluas di luar kendali.
Pada April tahun lalu, kepolisian kota Lucknow menyatakan pihaknya mencoba penggunaan drone yang menyemprotkan merica demi mengendalikan massa anarkis.
Para pengkritik menyebut kelereng bisa memicu luka serius, tapi Rao menyatakan, kelereng baru akan digunakan jika bubuk cabai yang dimasukjan ke dalam kemasan bundar, gagal menghalau massa.
"Dan ini bukan seperti kami berniat menggunakan kelereng pada demonstran damai, hanya digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa dikendalikan. Kami harus mengambil langkah khusus ketika orang-orang membakar properti pemerintah, mobil-mobil. Ini langkah yang sangat positif senjata yang hemat biaya dan beradab," ucapnya, sembari menyatakan personel kepolisian wilayahnya mulai belajar menggunakan senjata ketapel bubuk cabai ini.
Senjata Anti Mainstream Polisi India Mengusir Demonstran, Ketapel dan Bubuk Cabai
Reviewed by Unknown
on
February 19, 2016
Rating:
No comments: